Ku merintih
aku menangis
ku meratap
aku mengharap
ku meminta
dihidupkan semula
agar dapaat kembali
ke dunia nyata
perjalanan ini
melengkapi sebuah kembara
singgah di rahim bonda
sebelum menjejak ke dunia
menanti di barzakh
sebelum berangkat ke mahsyar
diperhitung amalan
penentu syurga atau sebaliknya
tanah yang basah berwarna merah
semerah mawar dan juga rindu
tujuh langkah pun baru berlalu
seusai talkin bernada syahdu
tenang dan damai dipusaraku
nesan batu menjadi tugu
namun tak siapa yang tahu
resah penantianku
terbangkitnya aku
dari sebuah kematian
seakan ku dengari tangis
mereka yang kutingalkan
kehidupan disini
bukan suatu khayalan
tetapi ia sebenar kejadian
kembali oh kembali
kembalilah ke dalam diri
sendirian disini
sendiri bertemankan sepi
hanya kain putih
yang membaluti tubuhku
terbujur dan kaku jasad
didalam keranda kayu
ajal yang datang dimuka pintu
tiada siapa yang memberitahu
tiada siapa pun dapat hindari
tiada siapa yang terkecuali
lemah jemari nafas terhenti
tidak tergambar sakitnya mati
cukup sekali tak sanggup lagi
untuk ku mengulangi
jantung berdegup kencang
menantikan malaikat datang
menggigil ketakutan
gelap pekat dipandangan
selama ini diceritakan
kini aku merasakan
di alam barzakh
jasad dikebumikan..
Saturday, July 12, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment